Diam
*"ما جرى بين العلماء نسكت "*
Segala problem, perbedaan atau pertentangan yg terjadi antar para ulama' hendaknya kita tidak usah ikut berkomentar. Terlebih kita sendiri bukan (atau belum) berstatus sebagai ulama'. Paling tinggi gelar kita-kita ini ustadz lokal lah, atau paling tidak, tokoh untuk kalangan yg sangat terbatas, semisal daerahnya sendiri.
Adagium diatas mungkin terinspirasi dr adegium yg sangat populer.
*"ما جرى بين الأصحاب نسكت"*
Di Jaman now ini, tidak sedikit orang bodoh, atau berlevel ustadz yg hanya mengandalkan bs baca "Fashlun", sok menilai ulama', jelek2kan ulama', ngata2in ulama'. Apalagi jika nggak sama dengan kehendak udelnya.
Tirulah para masyayih, para ulama' yg telah menjadi panutan kita.
Adakah para ulama, para masyayih pernah berkomentar negatif terhadap perbedaan2 yg terjadi pada para sahabat??
Ada gak???
Kalau emg gak ada, kenapa coba???
Karena para ulama' & para Masyayih sadar, sehebat apapun kualitas beliau2 masih kalah jauh jika dibandingkan dengan para sahabat, sekalipun ada sebagian sahabat yg secara kemampuan masih dibawah ulama', misalnya.
Lalu kita..??
Siapakah kita ..??
Woyy sadar..!!??
Komentar
Posting Komentar